jump to navigation

Kilas balik teknologi PDA September 19, 2007

Posted by majikan in Gadget.
trackback

Bulan Februari 2005 membawa berita mengejutkan: Sony berhenti mengembangkan PDA-nya yang dikenal dengan nama Clie. Dengan demikian Palm (saat itu masih bernama palmOne) menjadi satu-satunya perusahaan yang menjual PDA berbasis PalmOS. Semua perusahaan lain memilih sistem operasi Pocket PC/Windows Mobile buatan Microsoft.

Meskipun Palm masih menjadi pemimpin pasar, bagi banyak pemakai PalmOS masih menjadi titik lemah. Palm masih bertahan dengan Garnet alias PalmOS versi 5, sistem operasi yang sudah berumur.

PalmSource-pengembang PalmOS-sudah mengumumkan Cobalt, PalmOS generasi baru, tampaknya belum ada pembuat PDA yang berminat memproduksi peranti berbasis Cobalt.

Tersendatnya pengembangan sistem operasi PalmOS ini membuat gemas banyak pemakai Palm. PDA keluaran Palm dikenal karena kemudahan pemakaiannya, dan penunjang penting reputasi ini adalah sistem operasinya. Tanpa kemajuan lebih jauh di bagian sistem operasi rasanya persaingan jadi agak berat buat Palm.

Mei 2005 Microsoft mengumumkan rilis generasi terbaru sistem operasi Windows untuk PocketPC, yang diberi nama Windows Mobile 5.0.

Yang paling berarti tentunya dukungan terhadap Persistent Storage, yang memungkinkan data di dalam memori PDA tetap bertahan meskipun baterai habis.

Dengan didorongnya Persistent Storage ke dalam sistem operasi Windows Mobile 5.0 kita bisa berharap semua model PDA terbaru akan memilikinya.

Yang untung jelas pengguna: mereka bisa memastikan data mereka tidak akan hilang cuma karena lupa mencatu ulang baterai.

Kemudahan menggunakan PDA dengan satu tangan, peningkatan kemampuan pada rangkaian Office Mobile (nama baru dari Pocket Office) serta Windows Media Player.

Meskipun demikian, dalam soal peranti lunak kantoran Office Mobile masih kalah dibandingkan Document to Go yang dibundel dengan banyak peranti Palm, terutama dukungan terhadap dokumen Microsoft Office versi PC. Aneh? Mungkin.

Dengan segala kekurangannya, Windows Mobile 5.0 merupakan angin segar bagi banyak pembuat PDA. Dell bahkan merilis model terbaru, Dell Axim 51, yang cuma berbeda dengan pendahulunya terutama dari sistem operasinya.

Ini saja sudah mampu mendongkrak kemampuan Dell Axim 51v. Baterai bertahan lebih lama dan data dijamin bertahan di dalam memori. Model ini banyak dipuji, padahal peningkatan berartinya cuma sistem operasi.

HP memanfaatkan Windows Mobile 5.0 dalam lini PDA terbaru mereka yang dirilis tahun 2005. Communicator HP iPaq seri hw6500 masih berbasis Windows Mobile 2003 SE, namun model yang dirilis kemudian seperti HP iPaq rx1950, hx2190, hx2490, dan hx2790 sudah menjalankan Windows Mobile 5.0.

Buat tahun depan, syarat paling penting bila ingin membeli Pocket PC adalah Windows Mobile 5.0. Palm Life Drive

Palm tentu saja tidak tinggal diam. Di pertengahan tahun, perusahaan ini meluncurkan Palm LifeDrive, yang dinamakan sebagai Mobile Manager. Kategori Mobile Manager ini diperkenalkan karena selama ini PDA dianggap identik dengan organizer, tanpa kemampuan hiburan dan multimedia.

Tentu saja ini tidak benar, karena produk Palm sudah banyak yang dapat memainkan MP3 dan video. Tapi rupanya kepopuleran produk-produk awal Palm menjadikan citra “PDA terbatas pada organizer” tetap melekat.

Meskipun Palm memasukkannya ke dalam kategori lain LifeDrive sebenarnya tak jauh bedanya dengan produk Palm lain dan masih menjalankan PalmOS 5. Beda yang terbesar dengan produk PDA lain terutama pada kapasitas penyimpanannya yang terhitung raksasa. Dilengkapi dengan hard drive internal, Palm LifeDrive mampu menyimpan data sampai 4 GB. Sampai saat ini LifeDrive masih merupakan satu-satunya PDA-maaf, Mobile Manager-yang menggunakan teknologi hard disk menggantikan memori flash.

Selain memperkenalkan LifeDrive, Palm memperbarui model Tungsten E dengan merilis Tungsten E2. Seiring dengan kembalinya palmOne menjadi Palm, perusahaan ini kemudian menanggalkan merk Tungsten dan Zire buat dua produknya, TX dan Z22.

Palm TX banyak mendapat pujian, karena dengan harga relatif terjangkau PDA ini menawarkan kemampuan nirkabel ganda, Bluetooth dan Wi-Fi. Penerimaan terhadap Palm Z22 agak beragam.

Z22 merupakan PDA layar berwarna supermurah tetapi tanpa slot ekspansi. Kalangan yang memuji menonjolkan harganya yang terjangkau tanpa mengorbankan kinerja, sedangkan yang kecewa mengeluhkan tiadanya slot ekspansi.

Comments»

1. tunjung - February 18, 2008

Pasaran harga Palm T|X sekarang berapa ya?


Leave a comment